Kegeregetanan

Mengejar kebahagian, gue sangat setuju dengan itu. Jika kita hendak mencapai sesuatu tentu kita harus mengusahakannya. Entah dengan bekerja dan menyisihkan setiap bulan atau merengek sampai akhirnya apa yang diinginkan dipenuhi.

Buat gue, mengejar kebahagian diri sendiri itu sah, sangat sah malah, asal sesuai aturan. Maksudnya, ketika kita ingin mencapai keinginan pribadi jangan lah sampai menginjak dan menciderai kebahagiaan pihak lain yang tidak berdosa. Keinginan yang akan dicapai tersebut harus ditimbang dan dipikirkan matang-matang sebelum dieksekusi.

Gue ga pernah habis pikir gimana sampai seseorang bisa lupa dengan keluarga, lupa dengan isteri di rumah, lupa dengan anak dan memilih bersama wanita baru. Alasan klise, "sudah tidak ada kecocokan dengan pasangan" atau "menemukan cinta sejati yang sesungguhnya".

Sebenarnya boleh saja jika ingin berpisah. Tapi harus tetap memenuhi tanggungjawab sebagai orangtua. Harus juga memikirkan tanggungjawab sebagai seorang suami. Apa ada kesalahan fatal yang telah dilakukan oleh pasangan sehingga harus menerima konsekuensi yang sedemikian rupa?

Gue ini bisa dibilang egois. Gue lebih mendukung tindakan yang jika diambil dapat membuat gue bahagia ketimbang gue harus menderita atas keputusan yang diambil. Yah, seperti yang pernah gue ungkapkan, gue lebih mendukung perceraian dibandingkan seorang isteri/suami harus bertahan dalam suatu pernikahan yang didominasi oleh tindak KDRT karena alasan demi kebahagiaan anak. Kebahagiaan pribadi penting, tapi, tidak serta-merta anak-anak lantas menjadi tumbal untuk mencapai kebahagian pribadi.

Mungkin gue terdengar ga konsisten. Awalnya mendukung proses pencapaian kebahagiaan pribadi tetapi kemudian malah berkoar mengenai perasaan anak. Tapi sebenarnya bukan gue ga konsisten, tapi ini dua hal yang berbeda.

Iya gue mendukung para korban KDRT untuk segera keluar dari lubang hitamnya meninggalkan alasan bertahan demi anak. Tapi, haruslah tindakan tersebut dibarengi dengan tanggungjawab. Maksudnya, keluar lah dari lingkungan KDRT dan berjuang lah dengan usaha sendiri untuk mencapai kecukupan finansial anak. Penuhi tanggung jawab dan kebutuhan anak. Berjuang mencapai kebahagian sendiri dan anak. Bukannya karena alasan mengejar kebahagiaan pribadi lalu melupakan tanggungjawab sebagai orangtua!

Arghh, gregetan banget deh!!

Semoga pihak yang tersakiti diberi kesabaran dan berkah untuk bisa segera keluar dari masalah yang sedang dihadapi. Yah, mungkin mereka sedang menjalani karma buruknya, semoga saja karma baiknya segera berbuah dan keluar dari situasi penuh cobaan.


-Ling-

0 comments

Post a Comment