My Favorite

Favorite Place. Favorite Man.

Kunjungan Pertama

Kunjungan pertama ke negeri Singa. Bosan dengan Merlion, bergaya dengan latar landmark lainnya.

Modus: Main Timbangan

Karena kebutuhan produksi tas, gue membeli tali kur hitam berbahan katun. Harga satu roll Rp 55.000. Di nota pertama tertera jelas Rp. 110.000/kg. 1 roll beratnya 500 gr. Penjelasan langsung yang sama juga gue dapat dari karyawan yang ditugaskan membeli tali.

Sebelumnya, tali yang dibeli tidak pernah ditimbang ulang lagi. Yang pasti, hasil potongan satu roll bisa untuk sekitar 110-120 tas.

Gue memilih untuk membeli tali secara rutin tiap minggu. Alasannya, harga beli ga ada perbedaan baik itu beli 6 atau pun 60 sekaligus, jadi mending beli sesuai kebutuhan aja. Toh lokasinya dekat.

Sejak sekitar dua minggu lalu, gue kesulitan untuk mendapatkan tali tersebut. Mau beli selalu kehabisan. Mau ga mau mengikuti saran pihak toko untuk pesan dulu dengan membayar uang muka.

Kali ini karena waktu kirim yang semakin dekat, diputuskan memesan untuk mencukupi tas yang tersisa. Dari perhitungan dengan acuan sebelumnya, satu roll bisa untuk 110-120 tas, dipesanlah 25 roll lagi.

Mundur satu hari, akhirnya tali sudah diambil dan langsung dipotong. Untuk memastikan jumlah yang dibutuhkan sudah cukup atau belum, hasil potongan satu roll tali dihitung ulang.

Fakta yang didapat mencengangkan. Dari tiga roll yang udah terpotong, satu roll hanya cukup untuk 101 tas. Bahkan ada yang 99 tas karena pada roll tersebut ada 3x sambungan.

Mendapati selisih yang lumayan banget, 10-20 tas per roll. Akhirnya tiap roll-nya pun ditimbang. Benar saja. Dari roll yang uda dikeluarkan dari plastik, tak ada yang sampai 500 gr, semuanya 470an gr. Rata-rata berat per plastik isi 6 roll yang harusnya 3000 gr hanya ada 2800an gr. Grrr..

20-30 gr per roll mungkin dikit dan tidak begitu terasa. Tapi kalo 25 roll? Angka kecil pun berasa kalo kuantitinya ada. Bukannya mendapatkan barang yang lebih baik karena pesanan khusus, malah timbangan ga cukup. Ckckck..

Kalo diingat lagi, si toko sepertinya sudah bermain timbangan di pembelian sebelumnya. Gue sempat berburuk sangka sama freelance yang dibayar untuk memasukan tali ke tas. Jumlah tali yang terpakai untuk jumlah tas yang mereka kerjakan, lebih banyak dari yang seharusnya.

Dengan bekal timbangan digital, prasangka gue terhadap si toko seharusnya bukan sekedar "buruk sangka" lagi. Jadi, saatnya mengutarakan "pikiran". Meski di bon baru yang tertera adalah Rp 55.000 per roll, bukan lagi Rp 110.000 per kg seperti bon sebelumnya.

Ternyata oh ternyata, ada juga yah yang jualan dengan niat seperti itu. Dipercaya malah disalahgunakan. Kalo memang mau nguntung banyak, yah naikin aja harga jual per kg. Ga perlu ngurangin timbangan kaya gitu. Aduh, karmanya..


-Ling-

Old Story

Have many topics in mind, yet can't elaborate properly even one. Old time stories (again) at present time.

Now, trying to work out one, and post it asap. Hope to see you soon ^^


-Ling-

Heh?

Suatu malam sehabis pulang dari mengunjungi teman.

Si Kamu: Bikin bayi yuk..
Gue: Heh? *nyengir

Begini lah efek jenguk bayi. Bawaannya pengen punya sendiri. Padahal setelah kejadian kemaren rencananya mau pending dulu. Ckckck

Tak heran juga seh melihat perubahan si Kamu yang awalnya masi merasa belum siap. Saat ini, hampir semua teman dekat kami, dari pihak dia mau pun gue, sedang menghitung minggu. Pengaruh lingkungan sungguh besar.

Kamu, kita susul akhir tahun yah ^^ Sementara itu, ikutan cemas-cemas bahagia menunggu para ponakan yang akan hadir :D


-Ling-

Lawson Coffee

Wording-nya seh keren, tapi sayang rasa yang disajikan tidak demikian.

Ga percaya? Boleh dibuktikan. Kalo hasil ga sama seperti yang gue rasa, mungkin karma gue aja yang lagi buruk, jadinya dapat kopi hambar.

Pengalaman ini gue dapat Sabtu kemaren di Lawson Station Gajah Mada. Niatan dari pertama memang mau "nyobain" convenience store yang konon merupakan saingan berat 711. Saingannya 711, penasaran dong. Jadi, begitu diajak si Kamu, langsung setuju.

Perasaan excited yang dibawa dari rumah berangsur tergantikan oleh was-was begitu sampe lokasi. Parkir sepi dan isi ruangan terkesan "kosong". Padahal malam minggu. Karena dari awal niatnya mau nyobain, jadi tetap milih minuman dan pesan makanan.

Selain Cappuccino rasa "air hangat" dan Teh Tarik, makanan yang kami pesan cukup beragam. Onigiri Spicy beef, Chicken Hot dog, dan pesanan kuah-kuah. Kecuali Cappuccino, overall rasanya pas-pas-an menuju lumayan.

Kalo ditanya apakah akan kembali lagi ke sana, jawaban gue "iya, kalo uda bener-bener ga ada ide lain dan gue lupa kalo komposisi bubuk kopi dan air hangat minumannya itu lebih parah jauh dari pesan kopi susu di warteg". Itu gue. Kalo punya pendapat beda, silahkan saja..


-Ling-

Happy 28th Ver 2.0

-Happy 28th Ver 2.0-
All the best wishes for the birthday boy!
With one and only one request, be my love partner till the end of time.

Muahhh...


-Ling-