Modus: Uang Asuransi

Semalam mendapat kunjungan tak terduga dari Kak Bella *nama samaran untuk tulisan ini temannya kakak sepupu gue. Obrol punya obrol, gue mendapat fakta yang cukup mengerikan. Sepupunya Kak Bella baru saja meninggal beberapa waktu lalu, dan diduga ini adalah perbuatan suaminya sendiri. Alasan, demi mendapatkan uang asuransi. Oh My!!

Sedikit latar belakang untuk tulisan gue kali ini, Kakak sepupu gue, Kak Bella dan kakak sepupunya adalah salah tiga dari sekian banyak perempuan Singkawang atau yang lebih sering dikenal sebagai Amoy Singkawang, yang berangkat mengadu nasib melalui pernikahan dengan lelaki Taiwan.

Mungkin pada udah tau mengenai "cerita" Amoy Singkawang yang pernah diangkat sebagai tulisan dibeberapa koran nasional. Dengan alasan demi memperbaiki perekonomian keluarga, para perempuan Singkawang rela "menikah" dengan lelaki yang dikenal pun tidak lalu ikut tinggal di negara suami yang sangat amat asing seperti Taiwan, Hongkong, Malaysia dan terakhir banyak juga ke Brunei. Bayangkan adaptasi yang harus dilakukan. Pindah dari kampung ke kota (kadang ada juga yang dari kampung tetap ke kampung, hanya beda negara aja), lalu perbedaan budaya serta bahasa! Hemm..

Yang gue tau tentang "kebiasaan" baru ini adalah, ada pihak yang bertindak sebagai comblang yang akan mendatangkan para lelaki ke Indonesia. Lalu, kedua belah pihak akan saling bertemu satu atau dua kali, yah kasarnya seh ini bisa disebut sebagai proses saling memilih. Jika sama-sama merasa cocok, akan dilanjutkan proses selanjutnya, bertunangan. Lalu, digelarlah pertemuan antara keluarga pihak perempuan dengan si calon mantu beserta comblangnya, kadang ada juga keluarga pihak lelaki yang ikut datang ke Indonesia walo sangat jarang.

Foto-foto pada acara "pertunangan" kemudian akan digunakan sebagai dokumen pelengkap untuk mengurus paspor, visa serta ijin lainnya agar si perempuan bisa masuk ke negara suami. Sambil menunggu pengurusan dokumen, kadang ada yang menggelar acara resepsi di keluarga pihak perempuan. Begitu dokumen sampe di tangan, berangkat! Beres. Si perempuan kini telah bersuamikan orang asing. Si orangtua mendapatkan sejumlah uang dari si mantu baru.

Rasa bakti yang besar dari para anak membuatnya rela bekerja membanting tulang siang dan malam di negeri orang sebagai pekerja kasar demi mendapatkan uang yang kemudian dikirimnya ke pada orangtua di kampung. Apakah para orangtua atau adik-adiknya tau seberat apa dan apa saja yang harus digadaikan oleh si anak atau kakak agar mereka bisa merasakan hidup yang lebih baik? Hanya mereka yang tau.

Kembali ke topik. Fokus utama yang pengen gue bagi di sini bukan lah pada cerita tentang pernikahan foto atau penganten belian. Fakta yang gue dapat semalam lebih parah daripada itu. Ternyata ada modus lain diluar para lelaki yang datang demi mencari isteri yang kemudian keluguan para isteri disalahgunakan menjadi pembantu, pelampiasan kekerasan, mesin pencari uang atau fungsi lainnya.

Yang dilakukan oleh para suami adalah mengasuransikan nyawa isteri mereka, menghabisi si isteri jika dirasa waktunya telah tepat, lalu menikmati "hasil" dari asuransi yang telah dibayar bulan-bulan sebelumnya. Kasus sudah terjadi. Ini tidak hanya reka-reka atau hasil analisa belaka. Bahkan ada seorang lelaki yang telah dua kali melakukan modus ini dan kini tengah menikmati hasil perbuatannya dipenjara. Berita disiarkan oleh stasiun televisi sana secara gencar.

Yang dialami oleh sepupu Kak Bella diduga adalah dengan modus sama, demi uang asuransi. Bagaimana mungkin orang yang sehat-sehat saja, seminggu sebelum mendapat berita naas tersebut, Kak Bella dan sepupunya masih telpon-telponan. Ga mungkin sesama orang dekat jika sedang sakit tidak saling cerita. Yang paling mencurigakan adalah teman dan saudara dikabari tentang berita ini setelah proses kremasi. Dan, kremasi dilakukan tiga hari setelah kematian. Padahal kebiasaan orang sana, umumnya akan menunggu minimal seminggu atau sampai mendapat "hari baik". Tanda tanya besar.

Ini bukan cerita karangan bebas gue! Gue mendapat semua cerita dari Kak Bella. Dan gue rasa dia ga akan mengarang cerita itu. Makanya gregetan banget dari semalam. Dengan postingan ini, gue berharap semakin banyak yang tau bahaya apa saja yang mengancam kaum hawa di Singkawang atau daerah lainnya jika mereka berniat memperbaiki perekonomian mereka dengan cara menikah dengan orang asing. Sangat berharap para perempuan bisa lebih pintar, bisa lebih membuka mata dalam memilih, dan sedikit lebih mementingkan dirinya sendiri!

Semoga semua mahluk terlepas dari penderitaan
Semoga semua mahluk hidup berbahagia


-Ling-

1 comments

Anonymous

My name is Margaret Cantu I was browsing internet and found your blog. The author did a great job. I will subscribe to your RSS feeds. Thank you for your contribution. I am a web designer myself. And here some examples of the websites that I designed for payday loans online payday loans canada company.

Post a Comment