Pelajaran

Tulisan kali ini didedikasikan kepada seluruh umat manusia diluar sana yang bermaksud membeli perabot keperluan rumah, terutama furniture alias mebel. Jangan sampai mengalami nasib yang sama seperti gue. Berikut cerita panjangnya.

20an Agustus 2011 *lupa tanggal pastinya.
Gue mengunjungi pameran mebel di Mangga Dua Square depan Carrefour, dilayani oleh Marketing S. Beberapa hari kemudian kembali ke sana dan melakukan pemesanan dengan penekanan barang harus dikirim pada tanggal 10 September 2011. Gue mau pake tanggal 11. Permintaan gue disanggupi oleh si Marketing S. Gue membawa pulang nota atas nama CV Tunas Muda Furnitu**, yang berlokasi di daerah Duren Sawit. Pada nota si Marketing S menuliskan nomor telpon bapak U yang disebutnya "orang pabrik". 

8 September 2011
Bermaksud memastikan pengiriman barang, gue menghubungi nomor telpon yang ada di nota. Berulangkali menghubungi (baca: telpon) Marketing S, nomor telpon (yang katanya) workshop di Duren Sawit, dua nomor ponsel pak U. Tak ada yang menjawab. Niat mau memastikan pengiriman barang malah jadi ajang mencari orang hilang.
    9 September 2011
    Kembali menghubungi nomor-nomor yang ada, dan kembali lagi pula tak ada yang menjawab. Gue mengirim SMS kepada Marketing S. Dan mendapat balasan bahwa akan dihubungi kembali sorenya setelah ia memastikan ke pabrik.

    10 September 2011
    Nanti sore dikabarin yang ditunggu-tunggu tak kunjung tiba. Sampai keesokan siang masih tidak mendapat balasan. Si Marketing M mendadak lost in action. Gue SMS dari pagi sampai siang, ga ada yang dibalas.Telpon ga diangkat. Sorenya sergap ke lokasi pameran menemui Marketing S, lalu berhasil menghubungi bapak U menggunakan ponsel Marketing S. Ketika ditanya siapa bapak U ini, Marketing mengakuinya sebagai bos. Keputusan: barang dikirim minggu depannya dengan kompensasi (setelah argumen panjang) sebuah bed side. Catatan: Di telpon, bapak U memberitahukan bahwa Marketing S sudah tidak bekerja lagi atas nama dia *nah lho! 

    18 September 2011
    Barang datang, yang ngirim bapak D. Design tidak sesuai dengan sketsa awal. Ketika ditanya, dijawab "masa? di design-nya ga ada" *doeng! Lemari tetap dipasang dengan catatan akan dibuatkan list sesuai design awal pada saat pemasangan ranjang. Pemasangan ranjang akan ditentukan lagi karena harus dilakukan pada hari dan jam tertentu. Gue (dengan bodohnya) membayar lunas sisa tagihan ke rekening atas nama Lisnawa** *masih memberi kepercayaan

    1 Oktober 2011
    Gue menghubungi Pak U. Telpon ga diangkat, lalu gue SMS, "Mas, untuk pasang ranjangnya, tolong datang tgl 5 oktober jam 9 pagi. Jangan lupa bawa alat utk bikin list di lemari. Thanks." Dibalas, "Maaf atas nama cp ya?". Lalu tak ada balasan setelah gue kasi penjelasan siapa saya. 

    4 Oktober 2011
    Gue sms menekankan konfirmasi untuk pemasangan ranjang untuk keesokan harinya: "Pak, bsk confirm yah jam 9, untuk pemasangan ranjang dan bikinin list utk lemari yg di jl bakti no XX a/n Ling".  Dibalas "Iya nti sy ksh tau orang pabrik". Gue tutup dengan "Tolong yah pak. Thanks"
      5 Oktober 2011
      12.20 WIB
      Dari pagi ini-itu, akhirnya sempat liat ponsel. Ada SMS masuk, pesannya "Ci td sy sdh tlp orang pabrik ktnya jam 3/4, nti tlp ja kesni 02193143xxx dngn pak danxx yg mau pasang. Thx", pukul 10.32. Esmosi deh langsung. Berengseke kali ini manusia!

      Langsung gue telpon dan diangkat setelah 3x pengulangan. Dalam pembicaraan telpon tersebut, dengan gagah berani si bapak U yang hebat ini tidak merasa bersalah dengan SMS yang dia kirim terakhir. SMS terakhir yang gue kirim dia artikan sekena perutnya. Minta konfirmasi kedatangan, dia artikan sebagai batas waktu memberi konfirmasi. Hello..?? SMS gue yang hari Sabtu dikiranya apa?!

      Esmosi langsung naik ke ubun-ubun. Sampai-sampai nyokap bilang "mau lancar jangan marah-marah" *dalam hati andai gue bisa redam. Berhadapan dengan manusia hebat macam bapak U ini seh beneran mana tahan. Berengseke 2 untuk hari ini adalah, dia ga berani menjamin kalo orang pabrik akan datang untuk membuat list pada lemari gue sesuai waktu yang diberikan. Plok plok plok. Nada suara makin tinggi dan ucapan gue pun makin menusuk. Setelah gue ancam ini-itu, baru dia bilang akan melakukan konfirmasi lebih lanjut kepada pihak pabrik untuk ketepatan waktu.

      15.10 WIB
      Datang dua orang yang dengan polosnya bilang mau pasang ranjang *Koordinasi oh koordinasi. Yang datang adalah bapak D dengan asistennya, bapak I. Gaya bicara dan cara kerjanya masih bisa dikatakan beritikad baik. Datang-datang langsung nanya dan membenarkan beberapa bagian tanpa diminta. Tapi, tetap aja apa yang akan dikerjakannya tidak sesuai dengan apa yang diomong pada tanggal 18 September lalu.

      Berhubung udah ga terlalu menaruh harapan, sebelumnya udah bahas ama nyokap untuk ga melakukan penambahan lagi, jadi yah ga terlalu gimana deh dengan perbedaan baru yang ditawarkan. Omongan sebelumnya, membuat guratan list lalu mewarnainya. Yang akan dilakukan hari ini, membuat hiasan list pada dinding lemari dengan menggunakan PILOX! *oh no oh yes deh.. Keputusan akhir membiarkan dinding depan lemari tetap polos.

      Daripada mereka uda datang tapi ga melakukan apa-apa, gue minta untuk merapikan beberapa bagian lemari yang kurang kokoh. Di sini gue mendapatkan informasi yang cukup penting. Rupanya bapak S tidak lagi dipekerjakan karena cara kerja bapak S yang dinilai terlalu bermulut manis diawal tapi akhirnya ga bisa memenuhi kewajiban. Lalu, rupanya bapak U adalah seorang manusia dengan label koordinator pameran. Atasan Marketing S yang kalo ada pesanan akan menghubungi bapak D.

      Dan, si bapak U ini memang ada gangguan dalam membaca. Isi SMS yang gue kirim 1 Oktober yang begitu jelas dan pasti isinya masih bisa dia salah baca! Pada hari Senin, si bapak U menghubungi bapak D untuk mengatur waktu pemasangan ranjang dan bukannya meminta dilakukan pemasangan ranjang di tempat gue sesuai waktu yang doiberitahukan. Rupanya.. kecerdasan seseorang memang dapat dilihat dari bagaimana ia merespon panggilan serta mengetik isi SMS. *Udah tau dagang, telpon masuk ga di angkat, pake settingan UNKNOWN NUMBER pula. SMS urusan kerjaan aja masih pake tata bahasa yang sedemikian rupa* Weleh-weleh..
        Pelajaran yang dipetik!
        HATI-HATI KALO PESAN BARANG DI PAMERAN
        JANGAN LAKUKAN PELUNASAN KALO HAK BELUM DITERIMA SEMUA
        ALAY DETECTED. BE BE BE BE CAREFUL! 

        Wuihhh panjangnya ketikan gue kali ini. Semoga tidak ada lagi korban lain seperti gue. Akhir kata, semoga semua makhluk hidup berbahagia ^^


        -Ling-

        0 comments

        Post a Comment