Dear Diary: Deni

Diary,

Karna keisengan Mario itu aku jadi keingat sama Deni. Aku ga cerita tentang dia bukan karena aku menutupinya dari mu. Deni ini teman SD ku dulu. Jadi, ini tuh kejadian sebelum aku kenal kamu. Udah lama banget deh.

Aku pengen cerita ini ke kamu karena tiba-tiba aku jadi ngerasa bersalah sama dia. Ehm, tepatnya merasa dulu tuh aku kejam banget. Pembelaan ku seh, karena waktu itu aku masih terlalu kecil untuk mengerti.

Ceritanya, suatu hari aku nemuin surat yang terselip dalam buku pelajaran aku. Di sana tertulis untuk aku, dan di sisi lain tertulis namanya. Spontan aku simpan surat itu dalam tas.

Begitu sampai di rumah, ku buka dan ku baca isinya. Tepatnya apa aja yang tertulis di sana aku udah lupa. Intinya, dia menyatakan perasaannya ke aku. Dia bilang kalo dia suka sama aku.

Ry, hal semacam itu ga pernah terlintas dalam pikiran aku yang saat itu. Apalagi aku jarang banget ngobrol dan main sama dia. Dia itu pendiam banget di kelas. Beda sama aku yang heboh dan ga bisa diam.

Kamu tau apa yang ku lakukan begitu selesai membaca suratnya? Surat itu ku sobek dan ku buang ke bawah kolong rumah melalui sela-sela papan. Jahat banget yah aku :(

Seingatku, aku ga pernah membalas suratnya. Dan, aku juga ga berkomunikasi dengan dia sampai akhirnya lulus SD lalu dia pindah ke luar kota.

Semoga dia hidup berbahagia yah Ry.. :)


-Ling-

0 comments

Post a Comment