Sebulan Pertama

Ga terasa udah hampir sebulan gue berwirausaha-ria secara total. Jam kerja yang kini jauh lebih fleksibel membuat gue beberapa kali kebablasan. Ternyata cukup sulit mengikuti aturan yang tak berbatas. Ehmm, apa ini cuma gue doang yah yang kurang disiplin? :P

Dunia wirausaha sesungguhnya bukanlah hal baru buat gue. Dunia kerja profesional justru baru gue kenal ketika gue sendiri yang mengalaminya. Orangtua dan kerabat kebanyakan memilih jalur wirausaha. Pilihannya jatuh pada toko, warung atau toko kelontong, industri rumahan seperti sablon, konveksi, bordir, rumah makan, atau jenis usaha yang lainnya. Tapi kenapa gue masih juga kesulitan yah? Sudah terlanjur terbiasa dengan aliran dana tiap bulan kah?

Kenyataan belum mendapatkan orderan untuk bulan depan menyebabkan debaran kencang di dada. Target minimun untuk menghasilkan sejumlah rupiah setara transferan bulanan pun bikin cenut-cenut kepala. Pernah seh membaca tulisan dari mereka-mereka yang udah melakukan transisi seperti gue bahwa "harus siap mengencangkan ikat pinggang dibeberapa bulan pertama", tapi tetap aja kalo udah di depan mata rasanya beda.

Tanpa maksud membuat pesimis yang membaca tulisan ini, baik yang sengaja maupun tidak sengaja singgah di sini, tapi minggu-minggu awal ini semakin terasa berat :( Tantangan baru rasanya datang tiap hari. Dari variasi produk sampai variasi bahan yang lum pernah diketahui. Masih suka deg-deg-an kalo harus mengkalkulasi. Timba ilmu terus deh tiap hari! Rasanya hidup dalam perubahan tiada henti. Sedikit sekali kepastian yang gue temui. Janji dan janji lagi.

Ngomong soal janji, berkat janji juga seh bisa bertahan dari hari ke hari. Harapan untuk berhasil mendapatkannya menjadi pemicu semangat dan cambuk untuk bergerak tiap harinya. Tulisan dan update status beberapa teman yang juga tengah merintis di situs jejaring sosial pun ikut ambil andil menjadi penyemangat harian atau bahkan jam-an. Motivasi butuh pelumas juga lho untuk tetap terjaga ^^

Thanks berat buat si Kamu yang udah mendukung dan bantuin sampai sejauh ini. Untung kamu bisa segera menemukan pengganti. Kalo ga, mau dikemanain rasa bersalah yang menghantui ini? Dukung aku terus yah! :D

Semoga semua makhluk hidup berbahagia


-Ling-

0 comments

Post a Comment