Menyusui dan Sleep Trainning

Urusan ASI si Anak, setali tiga uang dengan sleep trainning. Sulit sekali bagi dia untuk tidur sendiri tanpa (nenen) mamanya. Karena kebiasaan nenen sambil tiduran dan ketiduran beneran, jadinya dia ga bisa tidur kalo ga sambil nenen. Kebiasaan ngempeng nenen ini berlanjut terus sampai sekarang. 

Proses lepas ASI, atau lebih tepatnya "menyusui" sendiri beberapa kali mengalami maju-mundur. Ga kelar-kelar. PR utamanya yah ketika jam tidur. Jadi buat gue, lepas menyusui sama dengan sleep trainning. Iya. Sleep trainning gue gagal total. Ditanya alasannya apa dan bagaimana ceritanya bisa sampai kebablasan untuk urusan tidur ini, gue pun sudan ga ingat.  

Sejak mendekati usia dua tahun, beberapa metode sudah coba diterapkan. Rasanya pernah di posting juga ceritanya. 

Buat gue, kemelekatan ini terjadi karena ada andil gue juga, jadi gue pun ga mau langsung memaksakan dia untuk bisa melepas dengan cara keras. Perlahan tapi pasti. Sadar diri dengan metode yang dipilih, target pun ga muluk dan super karet. Lepas total usia tiga tahun. *crossing fingers*. 

Memasuki bulan kedelapan, sebenarnya sudah beberapa kali proses lepas menyusui ini mencapai tahap "hampir lulus". Ritme sudah dapat, si Anak juga sudah mulai terbiasa, eh ada perubahan rutinitas atau kegiatan yang cukup signifikan. Seperti yang terjadi April lalu, sudah sempat beberapa hari tidur bermodal susu botol, tiba-tiba travelling hampir satu bulan. Jadilah kebiasaan lama muncul kembali. Kejadian paling anyar, minggu lalu mendadak panas selama beberapa hari. Rewel karena ga enak bodi, nenen pun jadi solusi. Apalagi katanya ASI "tua" sangat baik untuk imun tubuh. 

Setelah beberapa kali progres ke-reset, semoga kali ini menemukan titik terang dan berhasil lulus tahap yang satu ini. Sekarang adalah hari keempat, semoga kebiasaan ini terus berlanjut. Jadi PR selanjutnya adalah melatih dia untuk menenangkan diri sendiri ketika terbangun serta menghilangkan keahliannya nenen sambil bobo. 

Menurut gue, Si Anak sendiri sebenarnya sudah tau dan sadar kalo memang sudah saatnya dia berhenti menyusui. Beberapa kali dia sendiri yang bilang kalo dia sudah bukan bayi lagi dan sudah tidak mau nyusu. Tapi begitu candunya datang, tanpa malu dia merubah diri menjadi bayi. Bahkan sampai bertingkah dan berbicara bahasa bayi. Jadi, bukan tak mau, hanya saja dia belum mampu.

Dua hari tidur guling-guling, hari ini dia maunya tidur di atas guling. Apapun itu, semoga kali ini berhasil lulus!

Semoga semua makhluk hidup berbahagia.. 


-Ling-

0 comments

Post a Comment