Ngedumel

Leha-leha malam sebelum tidur berakhir klak-klik di blog aneh. Belum selesai membaca artikel pertama udah terbersit "hehh..?!".  Tapi gue cuekin karena lebih fokus pada isi utamanya yaitu cerita tentang pengakuan korban pemerkosaan kasus kerusuhan Mei 1998 yang berujung pada penjarahan, pembakaran dan pemerkosaan massal.

Aib bangsa yang terjadi 15 tahun lalu dibabarkan dengan negatif. Hanya artikel pertama yang gue baca lebih seksama dan detail. Itu pun udah dengan mengaplikasikan ilmu membaca cepat yang didapat dari seminar jaman kuliah dulu. Makin lama makin "seram". Ga selesai membaca artikel kedua yang serupa tapi dari nara sumber lainnya, gue malah mencium bau amis udang dibaliknya. Maksud dan tujuan lain dari diangkatnya cerita-cerita tersebut terlihat semakin jelas. Kemurnian ras.

Tanpa mengurangi rasa simpati terhadap para korban pemerkosaan kasus kerusuhan Mei' 98, gue pikir lebih baik kasus tersebut sebaiknya ga perlu dengan sengaja disebarluaskan apalagi dengan embel-embel mempererat solidaritas suku atau ras. Terlebih artikel yang ditulis atau dikutip oleh pemilik blog aneh yang gue baca itu. Isinya terlalu emosional dan memojokan serta menjatuhkan pihak tertentu. Salah-salah malah bisa menjadi pemicu baru. Gue ga mau menyebutkan alamat link agar tidak tersebar. Gue sendiri nyasar kesana karena klik link di timeline teman di situs jejaring facebook.

Tulisan lain yang ga kalah "seru" bercerita tentang kasus kriminal yang dialami warga keturunan,
tokoh pahlawan keturunan yang tidak diakui pemerintah, anjuran tidak melakukan asimilasi dengan suku pribumi lainnya, pandangan si penulis akan ajaran agama yang berbeda darinya. Dan yang paling wah adalah pembahasan yang mengutip ajaran Buddha tentang kemurnian ras. Untuk yang terakhir gue belum melakukan cross check kebenaran detail yang dikutip.

Semua tulisannya penuh dengan teori, yang entah didapatnya dari mana, dan kaitan (atau dikait-kaitkan) dengan masalah sosial yang terjadi di Indonesia. Padahal di informasi profil, si pemilik tertera Singapore.

Entah apa tujuan pemilik web menerbitkan artikel-artikel tersebut. Gue ga berhak untuk melarang. Gue cuma berharap apa yang ditulisnya ga menyebar, tenggelam dalam lautan web. Sehingga ga membawa akibat dikemudian hari.

Semoga semua makhluk hidup berbahagia.

-Ling-

0 comments

Post a Comment